Cara mengenali jenis-jenis pohon di UGM dan Kendalanya
Pada kesempatan kali ini saya ingin mengepost lagi mengenai cara-cara mengenali jenis pohon di kampus
Universitas Gadjah Mada. Actually.., saya juga masih kesulitan dalam menghafal
dan mengenali jenis-jenis pohon ini karena yang dihafal tidak hanya satu pohon
tetapi kurang lebih ada sekitar 68 pohon yang akan dihafal. Baik itu ciri-ciri
umum hingga ciri khususnya. Nantinya
nama –nama pohon ini akan dijadikan sebagai bahan untuk pembuatan kunci determinasi dan juga herbarium.
Intermezzo sedikit, Kunci determinasi adalah deretan cirri morfologis yang
tersusun dengan cara tertentu, bersifat dichotomis, berfungsi untuk
mengenali/mengidentifikasi jenis secara cepat di lapangan dan herbarium adalah
sekumpulan specimen tumbuhan yang sudah dikeringkan dan dipres, yang disusun
secara berurutan menurut klasifikasi tertentu dengan fungsi sebagai specimen
acuan atau bahan studi. Hal yang perlu dikenali dari jenis pohon seperti tajuk,
daun, batang, bunga, buah, dll. Namun hal ini tidak selalu sesuai karena
bergantung pada kondisi lingkungan diaman pohon itu berada.
Pengenalan pohon-pohon di UGM
ini dilakukan pada saat praktikum Fitogeografi Pohon yang dilakukan selama 2
hari yaitu hari Sabtu dan Minggu sambil mencari bahan untuk herbarium. Memang
agak menyedihkan sihh.., hari libur digunakan untuk praktikum pufftt -_-. Tapi
mau gimana lagi tuntutan pekerjaan haha… OKe kembali ke pokok bahasan yaitu
bagaimana cara untuk mengenali jenis-jenis pohon di UGM adalah sebagai berikut:
1.
Yang pertama dan utama yaitu
diperlukan Metode Penghafalan dan Pemahaman, tentunya dalam mengenali suatu hal
tidak hanya dihafal tetapi juga perlu
dipahami agar memudahkan dalam menghafalnya seperti nama local, nama ilmiah,
family, sub family, dll.
2.
Metode Pengklasifikasian,
metode ini merupakan lanjutan dari metode pertama, dalam penghafalan tentunya
tidak mudah. Oleh karena itu, untuk memudahkannya diperlukan pengklasifikasi
atau pengelompokan atau dengan membuat jembatan keledai seperti membuat skema.
Semisal, mengelompokkan jenis pohon tersebut berdasarkan familinya. Contoh
dalam family Fabaceae (Leguminosae) terdapat pohon sengon buto (Enterolobium
cyclocharpum), akasia (Acacia auriculiformis), dan sonokeling (Dalbergia
latifolia). Dalam family Myrtaceae terdapat kayu putih (Melaleuca leucadendron)
dan leda (Eucalyptus deglupta).
3.
Metode identifikasi, yang
diamksud disini adalah setelah diklasifikan berdasarkan familinya tentu tiap
family memiliki ciri-ciri khusu maka diperlukan identifikasi. Seperti halnya
dalam family Fabaceae memiliki ciri
pohon yang anggotanya memiliki buah polong-polongan, family Myrtaceae mempunyai
ciri khas yaitu daunnya mengeluarkan bau khas bila diremas seperti kayu putih,
dan family Dipterocarpaceae memiliki ciri khusus yang anggotanya mempunyai buah
samara (bersayap) meliputi keruing, meranti baik kuning maupun merah, merawan
dan masih banyak lagi.
Kendala dalam
mengenali jenis-jenis pohon di UGM ini adalah dalam penghafalan nama ilmiah
sulit karena menggunakan KITB (Kode Internasional Tatanama Botani) atau bahasa
latin sehingga merupakan sesuatu yang baru (tidak familiar) dalam otak kita.
Kita mengetahui nama lokalnya tetapi tidak mengetahui nama ilmiahnya terkecuali
jika nama local dan ilmiahnya mirip seperti pohon Pinus yaitui Pinus merkusii,
dammar yaitu Agathis damara, suren yaitu Toona sureni dan masih banyak lagi.
Dalam hal tersebut akan memudahkan dalam penghafalannya. Identifikasi ciri-ciri
khusus pohon yang sulit karena tidak banyak refrensi yang menyajikan ciri
khusus pada pohon tertentu, mungkin jika ciri umumnya mudah dicari atau didapat
di google tetapi jika ciri khusus lebih baik atau dianjurkan untuk bertanya
kepada yang lebih ahli seperti dosen, co. assisten, dll.
Sekian post saya kali ini sekian.. terima kasih. diterima kritik & sarannya ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar