Rabu, 06 Januari 2016

Cara mengenali jenis-jenis pohon di UGM dan Kendalanya



Cara mengenali jenis-jenis pohon di UGM dan Kendalanya

Pada kesempatan kali ini saya ingin mengepost lagi mengenai  cara-cara mengenali jenis pohon di kampus Universitas Gadjah Mada. Actually.., saya juga masih kesulitan dalam menghafal dan mengenali jenis-jenis pohon ini karena yang dihafal tidak hanya satu pohon tetapi kurang lebih ada sekitar 68 pohon yang akan dihafal. Baik itu ciri-ciri umum hingga  ciri khususnya. Nantinya nama –nama pohon ini akan dijadikan sebagai bahan untuk pembuatan  kunci determinasi dan juga herbarium. Intermezzo sedikit, Kunci determinasi adalah deretan cirri morfologis yang tersusun dengan cara tertentu, bersifat dichotomis, berfungsi untuk mengenali/mengidentifikasi jenis secara cepat di lapangan dan herbarium adalah sekumpulan specimen tumbuhan yang sudah dikeringkan dan dipres, yang disusun secara berurutan menurut klasifikasi tertentu dengan fungsi sebagai specimen acuan atau bahan studi. Hal yang perlu dikenali dari jenis pohon seperti tajuk, daun, batang, bunga, buah, dll. Namun hal ini tidak selalu sesuai karena bergantung pada kondisi lingkungan diaman pohon itu berada.
 Pengenalan pohon-pohon di UGM ini dilakukan pada saat praktikum Fitogeografi Pohon yang dilakukan selama 2 hari yaitu hari Sabtu dan Minggu sambil mencari bahan untuk herbarium. Memang agak menyedihkan sihh.., hari libur digunakan untuk praktikum pufftt -_-. Tapi mau gimana lagi tuntutan pekerjaan haha… OKe kembali ke pokok bahasan yaitu bagaimana cara untuk mengenali jenis-jenis pohon di UGM adalah sebagai berikut:
1.       Yang pertama dan utama yaitu diperlukan Metode Penghafalan dan Pemahaman, tentunya dalam mengenali suatu hal tidak hanya dihafal  tetapi juga perlu dipahami agar memudahkan dalam menghafalnya seperti nama local, nama ilmiah, family, sub family, dll.
2.       Metode Pengklasifikasian, metode ini merupakan lanjutan dari metode pertama, dalam penghafalan tentunya tidak mudah. Oleh karena itu, untuk memudahkannya diperlukan pengklasifikasi atau pengelompokan atau dengan membuat jembatan keledai seperti membuat skema. Semisal, mengelompokkan jenis pohon tersebut berdasarkan familinya. Contoh dalam family Fabaceae (Leguminosae) terdapat pohon sengon buto (Enterolobium cyclocharpum), akasia (Acacia auriculiformis), dan sonokeling (Dalbergia latifolia). Dalam family Myrtaceae terdapat kayu putih (Melaleuca leucadendron) dan leda (Eucalyptus deglupta).
3.       Metode identifikasi, yang diamksud disini adalah setelah diklasifikan berdasarkan familinya tentu tiap family memiliki ciri-ciri khusu maka diperlukan identifikasi. Seperti halnya dalam family  Fabaceae memiliki ciri pohon yang anggotanya memiliki buah polong-polongan, family Myrtaceae mempunyai ciri khas yaitu daunnya mengeluarkan bau khas bila diremas seperti kayu putih, dan family Dipterocarpaceae memiliki ciri khusus yang anggotanya mempunyai buah samara (bersayap) meliputi keruing, meranti baik kuning maupun merah, merawan dan masih banyak lagi.

Kendala dalam mengenali jenis-jenis pohon di UGM ini adalah dalam penghafalan nama ilmiah sulit karena menggunakan KITB (Kode Internasional Tatanama Botani) atau bahasa latin sehingga merupakan sesuatu yang baru (tidak familiar) dalam otak kita. Kita mengetahui nama lokalnya tetapi tidak mengetahui nama ilmiahnya terkecuali jika nama local dan ilmiahnya mirip seperti pohon Pinus yaitui Pinus merkusii, dammar yaitu Agathis damara, suren yaitu Toona sureni dan masih banyak lagi. Dalam hal tersebut akan memudahkan dalam penghafalannya. Identifikasi ciri-ciri khusus pohon yang sulit karena tidak banyak refrensi yang menyajikan ciri khusus pada pohon tertentu, mungkin jika ciri umumnya mudah dicari atau didapat di google tetapi jika ciri khusus lebih baik atau dianjurkan untuk bertanya kepada yang lebih ahli seperti dosen, co. assisten, dll.

Sekian post saya kali ini sekian.. terima kasih. diterima kritik & sarannya ...